Syiar dalam syair nastar (nasyid two garut)


Saya menonton di stasiun Metro Tv sebuah program yang menurut saya unik, yaitu "syiar anak negri". Mengapa unik? Ini seperti halnya ajang pencarian bakat lainnya, kalau d'academy itu concernnya di musik dangdut, nah "syiar anak negri" itu concern di bidang keislamian, menyajikan syiar dalam syair grup nasyid. Tujuannya mungkin untuk mengubah persepsi sebagian orang bahwa berdakwah itu tidak hanya dengan berpidato. Serta menggeserkan perkataan serombongan orang tentang syair yang dianggap haram. Syair pun dapat digunakan untuk menyebarkan keislaman dan kebinekaan.

Syair yang berhubungan dengan dakwah islam dalam hal ini adalah syair religi. Karena dalam pengenalan maknanya pun syair religi dapat membuka nilai-nilai pendidikan islam, seperti nilai akidah (keimanan), dan nilai akhlak untuk menjadi cerminan dan penguat keyakinan. Bahkan Al-Qur'an pun dapat disebut sebagai Syair yang Allah turunkan untuk menjadi petunjuk bagi makhluknya.

Nah, yang membuat terkejut sekaligus bangga adalah salah satu peserta "syiar anak negri" adalah grup nasyid Nastar (Nasyid Two Garut) dari SMAN 2 Garut atau orang biasa menyebutnya SMA Dugar (Dua Garut). Sekedar informasi, sebelumnya sekolah ini bernama SMAN 1 Leles namun sekitar tahun 2010 berganti nama menjadi SMAN 2 Garut. Kenapa saya bisa tau? Karena saya adalah alumnus angkatan pertama setelah berganti nama menjadi SMAN 2 Garut. Bisa ketebak dong usia saya berapa sekarang?
Saya bangga bisa menyaksikan para junior-junior ini tampil dilayar kaca, mampu mengharumkan nama sekolahnya, mengharumkan nama daerahnya dan dirinya sendiri tentunya. Dari semua personil Nastar, yang saya  kenal hanya Prabu Siliwangi. Saya masih ingat dulu sewaktu Prabu masih SD dia selalu diantar mamahnya pergi ke sekolah melewati rumah saya. Eh sekarang tau-tau dia sudah tumbuh dengan cepat, dan saya menua dengan lambat alias awet muda.

Dibalik kesuksesan Nastar pasti ada figur penting didalamnya. Salah satunya pasti adalah Pak Jody. Seorang guru seni musik yang selalu tampil total dalam berkeseniannya. Termasuk dalam hal berpakaian. Dia selalu memakai pakaian formal tapi pakai dasi berkarakter winny de pooh dan semacamnya. Saya tidak tau nilai estetika dibalik dasi winny de pooh itu apa, yang pasti nampak terlihat nyentrik.

Dia adalah guru yang peka terhadap nada. Saya masih ingat ketika latihan di tes nada, suara saya sedikit keluar dari zona nyamannya alias fals, padahal hanya sedikit tapi dia langsung peka. Dia bilang; "sora maneh siga embe euy..!!" fikir saya dalam hati (baelah sora siga mbe mah asal ulah beungeut).

Pengalaman dan dedikasinya di bidang musik sungguh luar biasa, kemampuannya mampu memoles Nastar menjadi sajian yang lezat dinikmati masyarakat Indonesia. Terbukti Nastar sekarang sudah masuk di 2 besar "syiar anak negri".

Teruntuk Nastar, junior-juniorku. Jangan pernah berhenti untuk belajar lebih baik, jangan sombong tetaplah rendah hati. Tetaplah jaga kekompakan, jangan seperti CJR yang bubar karena mengejar passionnya masing-masing. Iqbal jadi Dilan, Aldi nyanyi, Kiki lagi sibuk persiapan single, dan Bastian yang masih ngarep sama Chelsi Island.

Komentar