Blue Emotion

Biru adalah keluasan yang memantulkan bermacam hal di mata;
Matahari, awan, dan genangan air.
Sejentik abu menyulapnya jadi kelabu. Sepercik hitam ungu menjadikannya darah beku.

Biru adalah sepasang kaki bersepatu lumpur yang meresapi liukan relung;
sejenak ngilu sejenak kelu, sebentar lebam sebentar sembuh.

Hingga matahari dan rembulan letih mengayun tulang keringnya, kita bergantian dibasuh kejernihan dan menelan pekat.

Tidak ada malam yang persis sama. Gelap untukmu barangkali gemerlap untukku dan sebaliknya, gegap untukmu untukku bisa jadi senyap.

Cara terbaik untuk terjatuh adalah dengan melindungi bagian paling rapuh —yang seringkali letaknya hanya kita yang tahu.

Namun tentang biru, barangkali kita terlalu mabuk untuk menyadari bahwa hanya perlu sedikit putih untuk mencecap keteduhan langit.

Bahwa tak ada gelap yang terlalu lama kecuali kita yang memilih untuk menutup mata