SELEPAS SENJA


Senja ke senja membayang selalu
siluet wajahmu..
Terlebih jika langit, 
serupa bentangan kulit kerbau
ke mana berpaling selalu dipergoki

Kenangan dan harapan, 
adalah dua negara yang tidak ada dalam peta.
Di dalam mereka,
membentang jarak antara kedua negara itu.
Dari sana hidup berlimpah sepi,
Yang kemudian terasa lebih berat 
daripada ketanpaan,
Ketika tidak mampu mereka temukan
diri sendiri dimana-mana.
Dan ingatan, menjadi paspor 
Yang selalu minta diperbaharui,

Tapi siapakah diri?
Aku telah menjadi -- Daun lepas dari dahan menimpa bayangan sendiri di permukaan air,
Saat tanya itu tumbuh dan sebuah ingin di dalamku bersemi menjadi serimbun kata,
ada lebih banyak hal penting untuk tak dikejar dan dikerjakan.

Harapan yang sempat menggenang
telah lebih dulu menjelma alamat usang
yang menguap menuju -- selepas jauh,,,
di luar waktu,,,
Serupa puisi yang selalu meloloskan diri
dari siasat bertangkup-tangkup kata.

Kau tahu, kau mencari seseorang
tapi kau tidak tahu siapa. kau berharap:
ia mencari dan kelak menemukanmu.
kau ingin sendiri,  tapi kau tak sanggup.
kita lahir bersama kesedihan orang-orang
yang berbahagia sebelum kita.
Seperti bocah kecil dengan balon warna-warni
Meledak satu demi satu di tangannya
dan orang-orang bernyanyi dengan riang.

Komentar