BIARKAN HIDUP MENGALIR


Air dan udara mengalir. Ini sesuai prinsip fisika. Air yang mengalir jauh lebih baik daripada genangan. Air yang mengalir berarti tidak ada yang buntu. Dari ketinggian, mengucur deras ke arah bawah. Air yang menggenang jadi tempatnya nyamuk bertelur, sumber penyakit, berlumut, dan berlendir. Kental-kental bikin geli. Bukan geli yang enak, tetapi geli yang bikin jijik.

Udara yang mengalir artinya kehidupan. Kalau udara tidak mengalir, tidak bakal ada proses pernapasan. Udara yang mengalir pun pertanda kenikmatan. Enggakpercaya? Coba sekali-kali dihayati saat akan berkentut, tanpa ditahan-tahan. Nikmat, kan? Asal jangan loskentutnya saat berada di dalam lift. Kenikmatan untuk kita, jadi penderitaan bagi orang lain. Tak elok pula kalau kentutnya dipaksa-paksa. Biarlah udara yang satu itu terdorong dan keluar secara alamiah. Kalau dipaksa, nanti keluar bareng temen-temennya. Bisa berabe kalau terjadi bukan pada tempatnya.

Demikian juga soal hidup. Biarlah mengalir dan bergerak sesuai kondisinya. Ke kanan dia bergulir, ya sudah ke kanan juga kita melangkah. Ke kiri dia berbelok, ikuti arah alirannya. Ke depan dia menuju, jalani apa yang ada. Yang penting harus tetap bergerak. Tidak mentok, tidak mandek, tidak mampet.

Perkataan dan pikiran juga sebenarnya mengalir, bagi yang menyadarinya. Malah saking lancarnya, sampai-sampai lebih susah dibendung ketimbang air dan udara. Mau dibendung pakai apa pula? Perkataan dan pemikiran bisa muncul dan terus muncul pada banyak orang. Tatkala diucapkan dan disampaikan, bisa menginspirasi, mengilhami, memotivasi, memberi manfaat dan menggerakkan lebih banyak orang lagi.

Mudah-mudahan blog ini selalu dapat memberi manfaat bagi teman-teman semuanya.

Komentar