Move On Dong.. !!

Pernahkah kamu menyukai seseorang, lalu mendekatinya, berusaha mendapatkan hatinya, dan berharap ia menyukai balik. Dan ternyata, apa yang diharapkan tidak terjadi. Menyakitkan. Sungguh. Namun begitulah resiko menjadi seorang pencinta. Kau berani jatuh cinta, kau pun harus berani cintamu jatuh.

Cowo itu kalau lagi ngumpul pasti obrolannya ngaler ngidul sekehendak, tergantung arah angin. Nah tapi, ujung-ujungnya pasti curhat ngomongin cewe. Apalagi kalau baru putus, muka serem - hati melow, ngeliatnya geli-geli gimana gitu.

Gak tau kenapa mendekati bulan puasa ini banyak teman-teman sejawat yang putus sama pacarnya (termasuk saya hehe), entah karena mau fokus sama ibadah dulu atau gimana, saya kurang paham. Padahal lebaran sebentar lagi. Kalau nanti ditanya "kapan nikah?" sementara kita masih jomblo.. Mau simpen dimana itu muka?

Dari persoalan tersebut muncul pertanyaan "gimana sih caranya biar cepet move on yang asyik dan cepat?". Ini sebuah perkara yang sebenarnya klise, klasik, namun cukup sulit.

Untuk temanku yang merana (begitu juga saya). Berusaha melupakan seseorang yang begitu kita cintai memang susah, bahkan sampai ada quote anonim yang bilang begini: “Trying to forget someone you love is like trying to remember someone you never met” (Saya rasa saya tak perlu menerjemahkannya, sebab saya yakin, walau kamu buruk dalam kisah cinta, tapi pasti kamu tidak terlalu buruk soal bahasa inggris). Kalau mau yang lebih syahdu lagi, masih ada quote-nya Pablo Neruda: “Love is so short, forgetting is so long.”

Sebenarnya saya masih punya banyak koleksi quote tentang melupakan seseorang, tapi cukup dua saja yang saya tuliskan, sebab ini adalah Blog bukan kedai kopi yang kebanyakan majang poster quote.

Salah satu kesalahan terbesar orang-orang yang gagal melupakan seseorang adalah karena kesalahan niatnya. Melupakan bukanlah perkara yang harus selalu diluruskan niatnya. Untuk melupakan seseorang, jangan pernah meniatkan diri untuk melupakan. Sebab ia justru akan berat. Saya selalu percaya pada lirik lagu Ketaman Asmoro-nya Didi Kempot: “Wis tak lali-lali. Malah sansoyo kelingan”, sudah berusaha dilupa-lupakan tapi malah semakin teringat.

Melupakan itu soal afirmasi. Bagaimana mungkin kamu bisa lupa jika kamu terus saja mengingatnya sebagai tujuan.

Nah, fakta ini membuat saya belajar, bahwa cara terbaik untuk melupakan adalah dengan mengingat. Maksudnya adalah, mengingat yang baru untuk melupakan yang lama. Perasaan itu seperti air di dalam telinga, kamu butuh air yang lain untuk bisa mengeluarkannya.

Pahami bahwa kamu harus segera mencari yang lain. Segera buat direktori baru. Mulailah melakukan pendataan, cari target buruan baru yang lebih memungkinkan. Dekati, dan jangan terlalu terburu-buru. Nikmati prosesnya. Untuk melupakan A, kamu butuh untuk mulai mengenal B, andaipun nanti ternyata, si B juga kemudian mematahkan hati kamu, maka kamu tinggal gunakan rumus yang sama: Untuk melupakan B, kamu butuh untuk mengenal C, dan begitu seterusnya. Tenang saja, alpabet masih menyediakan huruf sampai Z, kalaupun nanti sudah sampai Z dan kamu masih saja dipatahkan hatinya, kamu masih bisa menggunakan AA, AB, AC, dst… dst…

Ini cara yang mungkin tidak asyik dan tidak cepat. Tapi ya memang harus begitu. Kalau mau asyik dan cepat, hubungi tukang kredit dana talang terdekat.

Komentar