Kapan Nikah?
Menikah di umur yang cocok jadi dambaan banyak orang. Akan tetapi, karna beberapa alasan, menikah bisa berjalan terlalu dini atau lambat.
Untuk mengatakan seorang sangat cepat atau lambat menikah, kita perlu umur baik seorang layak menikah. Berdasarkan Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 perihal Perkawinan, batas sedikitnya umur menikah buat wanita adalah 16 tahun serta pria 19 tahun. Batas umur wanita pernah digugat di Mahkamah Konstitusi buat dinaikkan jadi 18 tahun buat wanita, namun tuntutan itu ditolak.
Dari banyak bagian, umur 16 buat wanita serta 19 tahun buat pria pasti bukanlah umur baik seorang buat masuk kehidupan pernikahan. Untuk memperoleh angka baik, ada beberapa langkah, salah satunya adalah memanfaatkan siklus 13 tahun. Memanfaatkan cara ini, kita bakal lihat kalau umur 1-13 yaitu kanak-kanak, 13-26 yaitu umur remaja. Menggunakan siklus ini, jadi umur baik seseorang dimaksud dewasa yaitu 26 tahun, dapat maju atau mundur sedikit karena tiap-tiap orang mengalami sistem perkembangan yang berbeda.
Dengan perhitungan itu, jadi umur baik buat menikah yaitu sekira 25-27 tahun. Sehingga, menikah diatas umur 27 tahun buat pria ataupun wanita bisa di katakan lambat. Dalam budaya perkotaan, menikah dikatakan telat kalau dikerjakan diatas 30 tahun. Jadi, angka-angka itu bukan suatu hal yang baku, namun perlu agar bisa dijadikan pijakan.
JODOH
Berbicara mengenai jodoh ternyata tidak setiap orang beruntung mendapatkannya. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Dr. Hj. Mohd. Fadzilah Kamsah, seorang motivator dan juga konsultan keluarga berkebangsaan Malaysia mengatakan, "Mereka yang kesulitan mendapatkan jodoh bukan sepenuhnya kesalahan dirinya, hal ini hanyalah masalah waktu dan juga kesempatan yang belum berpihak, sehingga harus terus diupayakan sampai akhirnya seseorang bisa bertemu dengan belahan jiwanya."
Jodoh adalah perkara yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Tetapi bagaimana kita mengetahui siapa yang memang ditakdirkan untuk kita. Banyak orang yang belum dipertemukan jodohnya merasa gelisah, stress, bahkan kesal karena usianya yang sudah dewasa namun jodoh yang diinginkan tak kunjung datang.
Apakah kita tahu tanda-tanda jodoh itu apa saja ?. Jika kita tidak mengenali tandanya maka kita tidak akan mendapatkan jodoh atau kadang-kadang kita ikhlas saja asal berjodoh lalu tanda-tandanya dibangun dalam perjodohan.
Mario Teguh pernah mengatakan “Jodoh itu sahabat. Jika tidak bersahabat, mungkin karena mencintai tapi tidak tahu cara bersahabat, atau memang bukan jodoh. Frase atau memang bukan jodoh”. Hal ini banyak tidak dipertimbangkan oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta. Mereka menganggap bahwa kalau sudah cinta pasti nantinya akan berjodoh, padahal sebenarnya tidak. Mengapa? Satu, orang yang kita cintai belum tentu mencintai kita. Dua, cinta adalah perasaan sementara, sedangkan yang melanjutkan adalah kasih sayang sehingga kalau kedua hal tersebut tidak ada maka berarti bukan jodoh.”
Calon jodoh bukan tumpuan harapan karena harapan itu adalah kita, yaitu kita terdidik dengan baik, berbahasa dengan baik, santun memperlakukan orang tua, mencintai anak-anak, memelihara keselamatan dan kebaikan bahkan binatang dan tanaman. Jika anda seperti itu makan anda pantas bagi jodoh yang hebat.
Sudjiwo Tejo dalam bukunya berjudul "Dalam Talijiwo" halaman 61, dia mengatakan; "bahwa menikah itu nasib, mencintai itu takdir, kau bisa berencana menikah dengan siapa, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa."
Jadi, pertanyaan kapan nikah? Siapa jodoh kita? Bukanlah suatu hal yang perlu kita resahkan terus-menerus. Bangun tidur kepikiran (kapan nikah?), lagi makan kepikiran (kapan nikah?), lagi boker kepikiran (kapan nikah?) dengan dilafadzkan sambil ngaheujeun. Santailah, gak perlu segitunya. Sebab semua sudah dipersiapkan Tuhan, jauh sebelum kita diciptakan.
Maka, berbahagia adalah kunci. Jika kita tidak berbahagia dengan diri kita sendiri, kita akan sulit berbahagia bersama orang yang kita kasihi. Cintailah dia, tapi jangan berharap kepadanya. Cintailah dia, dan hanya berharaplah kepada Tuhan, sambil memantaskan diri agar Tuhan memberkahi perjodohan Kita.
Komentar
Posting Komentar